Apa itu Rumus 7×3? Yuk Simak Rumus ini dari Ali Bin Abi Thalib dalam Mendidik Anak
Setiap orang tua menginginkan segala yang terbaik untuk anaknya. Memberi kasih sayang dan cinta saja tentu tidak cukup. Untuk menjamin tumbuh kembang yang optimal, anak memerlukan pola makan yang seimbang, bergizi, dan stimulasi yang tepat. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak ayah dan ibu yang mempelajari cara mengasuh anak dari berbagai sumber. Misalnya mencari informasi di buku dan internet, berkonsultasi dengan dokter anak, psikolog anak atau spesialis kompeten lainnya. Selain itu, tidak lupa juga meneladani teladan Islam, seperti Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, pengasuhan anak dapat dilakukan dengan formula rumus 7×3 yang disesuaikan dengan kelompok umur.
7 tahun pertama (0 – 7 tahun)
Pada 7 tahun pertama, sepatutnya mendidik anak dengan penuh kelembutan dan/ kasih sayang. Menurut Ali bin Abi Thalib, 7 tahun pertama dalam mendidik anak diibaratkan dengan memperlakukan anak layaknya raja. Maksudnya, ialah orangtua sebaiknya ‘melayani’ anak disertai sikap yang lembut, tulus, dan sepenuh hati. Dan, sebaiknya orangtua terus mendampingi sebagai bentuk stimulasi tumbuh kembang. Selain itu, perlu diketahui juga bahwa anak akan banyak meniru orang lain di sekitarnya. Jadi, berikan anak teladan yang baik dengan mencontohkan hal-hal benar.
7 tahun kedua (8 – 14 tahun)
Dalam periode ini, anak sudah lebih mudah untuk diajak bicara. Ayah dan bunda bisa mulai memberikan nasehat-nasehat. Konsep hadiah dan hukuman juga mulai bisa diterapkan di periode ini. Sama halnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, beliau mulai memerintahkan seorang anak untuk melaksanakan shalat wajib mulai usia 7 tahun. Bahkan, orangtua diperbolehkan memberikan hukuman seperlunya jika anak sudah berusia 10 tahun meninggalkan shalat.
7 tahun ketiga (15 – 21)
Di 7 tahun ketiga ini, anak sudah memamasuki akil baligh. Menurut Ali bin Abi Thalib, orangtua dianjurkan untuk memperlakukan anak sebagai sahabatnya. Hal ini karena buah hati semakin tumbuh besar dari masa anak-anak menuju remaja dan akhirnya menjadi dewasa. Bersikaplah layaknya sahabat sehingga mereka dapat terbuka dalam segala hal pada Ayah dan bunda. Ajak mereka untuk diskusi banyak hal. Jadi, bisa saling menambah wawasan karena adanya perbedaan zaman dengan anak mungkin akan menimbulkan pandangan atau pengalaman baru bagi orangtua.
Dengan memahami dan menerapkan pendekatan yang tepat sesuai tahapan usianya, orangtua dapat membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Melalui kelembutan dan kasih sayang di masa kanak-kanak, penanaman disiplin di usia pra-remaja, serta pendekatan bersahabat di usia remaja, orangtua dapat membimbing anak menjadi individu yang matang dan bertanggung jawab. Dengan demikian, harapannya anak akan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan baik dan menjadi generasi yang berakhlak mulia.
Refrensi:
https://www.genmuslim.id/khazanah/633091251/tips-parenting