Menerima kenyataan itu tidak mudah, apalagi saat apa yang diharapankan tidak menjadi nyata. Tapi, kita harus yakin tidak ada yang lebih menenangkan hati, selain percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah jalan terbaik dan kehendak dari Allah.
Dalam islam, kita mengenalnya dengan Husnudzon/ berprasangka baik, yang merupakan sikap serta cara pandang melihat sesuatu dengan positif disertai hati yang bersih.
Mereka yang memiliki sikap husnudzon akan selalu berpikiran bahwa takdir Allah Swt yang diterimanya akan selalu baik, meskipun menyedihkan menurut pandangannya.
Kebalikan dari sikap husnudzon adalah su’udzon. Su’udzon merupakan meraka yang selalu memikirkan hal negatif / hal-hal buruk saja. Dan selalu pesimis terhadap takdir Allah Swt.
Sejatinya, Allah Swt menyukai hamba yang selalu berhusnudzon. Di dalam sebuah hadis Rasulullah Saw., bersabda, “Allah berfirman sebagai berikut, ‘Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku maka dia akan mendapatkan keburukan.’” (H.R. Tabrani dan Ibnu Hibban).
Allah Swt menyuruh manusia untuk selalu berpikiran positif. Hal itu karena pikiran positif atau negatif akan berpengaruh terhadap nasib yang akan didapatkannya.
Mari belajar Bersama untuk selalu Berpikir dan/ berprasangka baik (husnudzon), meyakini bahwa segala yang terjadi ada hikmahnya, karena semua yang telah dan akan terjadi merupakan bagian dari rencanaNya. serta menjadikan Ikhlas, sabar, dan bersyukur sebagai teman serta kekuatan.