Motivasi itu fluktuatif (naik dan turun). Hari ini bisa jadi penuh semangat, besok tiba-tiba malas gak karuan. Dan ini bisa berkaitan dengan mood.
Di sisi lain, disiplin itu sebuah komitmen untuk terus bertindak meski tidak ada motivasi. Inilah yang membuat habit menjadi kuat.
Disiplin dan/ komitmen membuat kita terus bergerak sesuai rencana yang sudah ditetapkan, meskipun lagi males, sedih, gelisah, cemas, dan bad mood sekalipun. (Ini membuat kita tetap rasional, kuat secara mental, dan tahan terhadap tekanan apapun).

Disiplin bisa dikaitkan dengan pemanfaatan waktu (yang tepat). Seseorang dapat disebut disiplin jika mengerjakan tugas dan pekerjaan yang diembannya dengan tepat waktu.
Islam mengajarkan bahwa menghargai waktu itu lebih utama, sebagaimana firman Allah SWT dalam (QS. Al-‘Ashr: 1-3). “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.”
Tanpa disiplin, mimpi dan motivasi saja tidak cukup. Perlu rencana, lalu tindakan yang sejalan dengan rencana itu. Kunci untuk mencapai apapun adalah sistem disiplin yang solid (komitmen), bukan yang gampang goyah karena mood.
Mungkin, motivasi bisa menjadi energi untuk memulai. Tapi, disiplin-lah yang membuat kita tetap bertahan pada apa yang akan dan sudah kita mulai.
Dikatakan dalam Hadis Nabi Muhammad Saw “Sesungguhnya termasuk dari ucapan kenabian (nubuwwah) pertama yang diperoleh manusia ialah (peringatan), Bila engkau tidak punya rasa malu maka berbuatlah semaumu.” (Riwayat Imam Bukhari).
Pesan yang terdapat pada Hadist di atas, menekankan ‘disiplin‘ bagi kita. Kita tidak boleh berbuat semaunya, Dan tidak menjadi pribadi yang malas. Karena malas itu dosa, mengapa dosa?… karena malas itu adalah cara memperlakukan waktu dari Allah SWT dengan cara tidak benar.
Orang yang malas itu adalah orang yang tidak bersyukur.