SIT Permata Kota Mojokerto

Etika Sosial dalam Islam: Menjaga Lisan, Merajut Perdamaian

Etika sosial merupakan aturan berkaitan dengan apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya ditinggalkan ketika berada di ruang publik. Hal ini bertujuan agar semua orang merasa nyaman, hidup damai dan tidak saling bermusuhan.

etika sosial
Pentingnya Menjaga Lisan dan Sikap di Ruang Publik

Di antara ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan etika sosial adalah (QS. Al-Hujurat: 11) “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.

Pada QS. Al-Hujurat: 11, Allah Swt melarang kita melakukan tiga hal, yakni, mengolok-olok, mencela, dan memanggil orang lain dengan julukan yang buruk.

Etika sosial, meskipun terlihat sederhana, namun tetap relevan dengan situasi yang ada saat ini. Banyaknya fenomena yang bertebaran di media sosial seperti saling mengolok-olok, melecehkan/ merendahkan, mencela dan menyematkan nama/julukan buruk kepada yang lain, merupakan perilaku yang harus dihindari.

1 thought on “Etika Sosial dalam Islam: Menjaga Lisan, Merajut Perdamaian”

  1. Bismillaahirrohmaanirrohiim.
    Semoga Alloh anugerahkan kepada kita, menjadi hamba Alloh yang berakhlaq karimah. Semangaaaaat belajar Islam dan mengamalkannya.
    Semoga Alloh mudahkan, melimpahkan rahmatNya dan menolong setiap langkah kita. Aamiin Yaa Robbal’aalamiin. Baarokallohu fiikunna jamii’an.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top