“orang-orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra.)
Ada kisah menarik tentang kejujuran, kisah ini terjadi di Desa yang terletak di Kabupaten Mojokerto. Suatu saat, ada pemuda berjalan bersama dua temannya. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan anak kecil yang sedang membawa 2 ekor ayam jago. Lalu, pemuda tadi bermaksud untuk membeli ayam jago yang ada di tangan anak kecil itu. Namun, anak kecil itu menolaknya karena 2 ayam jago itu bukan miliknya, melainkan milik ayahnya.
Lantas, pemuda itu berkata kepada anak kecil yang membawa ayam jago tadi, “tidak apa-apa, biar kubeli. Nanti kamu bilang saja ayam jagonya terbang dan lepas. Uangnya bisa kamu buat untuk jajan.”
Kemudian, hal yang membuat pemuda itu takjub adalah jawaban dari anak tadi. Ia mengatakan, “ayahku memang tidak melihatku berbohong, tapi Allah adalah dzat yang maha melihat. Dan, amanah dari ayahku ini, tidak boleh aku sia-siakan.”
Sungguh bening hati anak kecil itu, ia tahu yang menjadi haknya dan yang bukan menjadi haknya. Dalam pandangan manusia pada umumnya, mungkin ia hanya anak kecil biasa yang masih ingusan, tapi di hadapan Allah SWT., ia adalah anak yang memiliki hati suci. Kejujurannya bisa menjaga ayam jago milik ayahnya dan menjaga amanah yang diberikan oleh ayahnya, serta yang membanggakan ia bisa menjaga keimanannya.
Kisah di atas merupakan contoh dari indahnya kejujuran. Tidak memandang status sosial dan usia, siapapun yang memiliki hiasan jujur dalam hidupnya, niscaya akan diliputi kebaikan. Ia akan mendapat kedudukan khusus di hati masyarakat, dan “wangi” perilakunya mengundang decak kagum. Yuk daftarkan ananda di SIT Permata, cetak generasi cinta Al Qur’an, cerda, berjiwa pemimpin dan berbudaya lingkungan melalui link ppdb.sitpermata.id