Kekhawatiran Akan Masa Depan
Tidak sedikit dari kita yang mengkhawatirkan tentang masa depan. Padahal jika kita menyadari, orang yang beriman pada Allah semestinya tak akan merasa takut, cemas, atau bahkan khawatir dengan apa yang terjadi dalam hidupnya.
“Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (Q.S. At Taubah: 51)
Allah mengetahui takaran masing-masing batasan dan kemampuan diri kita, dan tak akan memberikan ujian di luar kemampuan hambaNya. Jadi, … kalau yang beriman, kenapa harus takut?
Tugas manusia itu berserah diri pada Allah, dan berbuat kebaikan pada sesama. Orang yang merasa takut, cemas, dan khawatir atas masa depannya, bisa jadi karena ia belum bisa memasrahkan diri dan berserah diri pada takdir Allah atau mungkin juga belum benar-benar beriman.
Jika kita beriman, apapun hal yang menimpa kita akan selalu bernilai kebaikan!
Jika diberi kesenangan kita bersyukur, sedangkan ketika diberi ujian kita bersabar. Cukup memilih 2 sikap ini saja, lalu apa yang perlu dikhawatirkan?