Pisah Kenang PGIT Permata 2022
Aku Sang Bintang Kebanggaan Ayah dan Bunda yang Berakhlak Qur’an
Pada Jumat (10/6), sekitar pukul 07.00 WIB, dimulai Pisah Kenang PGIT Permata yang dihadiri kurang lebih 40 orang wali murid beserta putra-putrinya. Seperti acara pada umumnya, pembukaan Pisah Kenang ini juga diawali dengan tilawah. Yang dibawakan oleh empat anak PGIT Permata yang sudah mencapai Al Quran
Seusai pembukaan tersebut, acara dilanjutan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti dengan Mars JSIT dan Mars Permata. Sebelum memasuki sesi sambutan, terlebih dulu disematkan gelar Sahabat Quran kepada 12 anak PGIT, yang terdiri dari tujuh siswa laki-laki dan lima siswa perempuan. Kemudian sesi sambutan pun dimulai.
Sambutan pertama kali disampaikan oleh Kepala Sekolah PGIT Permata, Ustadzah Elly Faizah, yang dilanjutkan dengan penampilan 15 anak-anak PGIT Permata.
Sambutan yang kedua adalah sambutan yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Permata, Ustadz H. Makhfud Kurniawan. Beliau menyatakan bahwa Permata memang hadir untuk menyiapkan sumber daya Mojokerto yang unggul bahkan sejak dini. Caranya adalah dengan merancang pendidikan anak, merancangnya Sumber Daya Manusia (SDM), serta merancang sarana prasana.“Mau menjadi apapun anak Permata ke depannya, apapun profesinya, jangan lupa juga ajarkan berbakti kepada kedua orangtuanya,” lanjutnya.
Begitu sambutan dari Ketua Yayasan telah usai, ananda kembali ke panggung untuk menampilkan tari Bungong Jeumpa. Tepuk tangan dengan segera memenuhi aula Rumah Makan Djimbaran, tempat digelarnya Pisah Kenang PGIT ini, karena keseruan ananda yang menari dengan lucu dan imut sehingga membentuk suasana menjadi semakin ceria.
Sesi sambutan yang ketiga, disampaikan oleh wali murid sekaligus ayahanda Luana, Afendi Setya Praja. Beliau berharap Permata dapat menciptakan generasi cerdas dan berjiwa Pancasila. “Terimakasih untuk ustadzah sekalian atas bimbingannya. Sehingga dapat menjadikan anak-anak kami anak yang berilmu sekaligus berakhlak mulia. Sesuai dengan Mars Permata, kami berharap Permata dapat menciptakan generasi cerdas, ceria, dan berjiwa pancasila,” ujarnya.
Penampilan yang selanjutnya adalah dzikir asmaul husna yang mengubah suasana aula menjadi haru, karena bangga pada ananda yang di usia dini sudah terbiasa mendengarkan dan melantunkan nama-nama indah Sang Penciptanya. Meskipun, gelak tawa tetap tidak hilang dari seisi aula karena wali murid yang gemas melihat berbagai tingkah jenaka ananda.
Sambutan keempat, sekaligus sambutan yang terakhir, disampaikan oleh Ketua Komite PGIT Permata yang juga menampilkan kumpulan video ananda yang berisi ucapan terimakasih kepada ustadzah beserta kesan pesan selama mereka bersekolah di PGIT Permata.
Puncak acara tentu adalah seremonial ananda yang disimbolkan dengan pemberian buket dari Kepala Sekolah PGIT Permata kepada masing-masing ananda. Yang kemudian diakhiri dengan sesi foto masing-masing kelas, yang total ada empat kelas. Begitu sesi foto per kelas usai, ananda segera berderap menuruni panggung dan berlarian menuju orangtua masing-masing.
Satu-dua wali murid mulai tak sanggup menahan air mata dan menitikkan air mata sembari memeluk erat anak-anaknya. Begitu jarum jam menunjuk pukul 10.30 WIB, Pisah Kenang PGIT Permata pun ditutup dengan doa.