Pada Sabtu (24/9) telah selesai diselenggarakan SEKOPER (Sekolah Orang Tua Permata) yang dikhususkan untuk wali murid baru PAUD dan wali murid MA kelas 10. SEKOPER bertujuan untuk memberikan pembekalan dasar kepada orang tua dalam mengasuh anak sesuai jenjangnya. Harapan dari dilaksanakannya SEKOPER adalah agar adanya sinergi antara siswa, orang tua, dan sekolah. Sehingga dalam pertumbuhan siswa, tidak hanya sepihak dari sekolah saja, namun orang tua juga mengerti bagaimana perkembangan anaknya.
Agar tidak ada miskonsepsi, pembicara yang didatangkan merupakan orang-orang yang telah ahli di bidangnya. Oleh karena itu SEKOPER PAUD mendatangkan seorang psikolog, Hannia Perwitasari, M.Psi. Dalam pemaparan materinya, beliau menyampaikan bagaimana mendeteksi dini gejala autisme, ADHD, dan speech delay pada anak agar tidak terjadi self diagnose. Sehingga dari paparan materi tersebut, beliau memberikan bagaimana bedanya anak yang berkembang dengan normal dan seperti apa gejala anak yang mengalami gangguan perkembangan. Oleh karena itu, orang tua sudah seharusnya aware dengan perkembangan anak dan gangguannya.
Sementara itu dalam SEKOPER MA, yang merupakan SEKOPER perdana yang diadakan MA, diisi oleh Kepala MA Permata. Ustadz Dafis Luqqi Muzzaky, S.PD menyampaikan materi tentang tips dan cara berkomunikasi dengan anak yang efektif dan asyik. Terutama ketika anak telah berada pada usia remaja. SEKOPER yang digelar di MA ini dibentuk menjadi kelompok-kelompok kecil untuk diskusi mengenai studi kasus yang banyak terjadi di kalangan wali murid. Lalu di akhir forum, Ustadz Dafis memberikan tips berkomunikasi dengan anak usia remaja dan menjawab berbagai persepsi wali murid tentang cara mendidik anak.