Suguhkan Drama Kolosal Pada Upacara 17 Agustus, SIT Permata Mojokerto Siap ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat’
Berbeda dengan upacara kebanyakan, di penghujung upacara 17 Agustus di SIT Permata Mojokerto kali ini ada suguhan khusus berupa pertunjukan drama kolosal yang dibawakan oleh siswa dan siswi SDIT, SMPIT, dan MA Permata Mojokerto. Drama ini dibuka terlebih dahulu oleh tim paskibra yang mengibarkan bendera memutari lapangan, yang dengan segera disambut tepuk tangan riuh dari peserta upacara. Baru kemudian disusul oleh drama yang menceritakan kisah heroik mulai dari penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia yang bersenjatakan bambu runcing, hingga dirobeknya warna biru pada bendera Belanda. Teriakan merdeka segera terdengar dari segala penjuru lapangan pada Rabu (17/8) kemarin, sebagai bentuk rasa bangga atas perjuangan para pahlawan yang memerdekakan Indonesia. Tepuk tangan dan sorak-sorai peserta upacara semakin bergemuruh ketika penampilan masih dilanjut dengan tarian penutup, yang sukses membuat suasana lapangan menjadi semakin ceria dan gembira.
Sementara itu, hiburan gelaran upacara 17 Agustus ini tidak hanya berupa drama kolosal semata. Sebelum upacara resmi dimulai, peserta upacara yang terdiri dari guru dan perwakilan siswa-siswi dari unit SD, SMP, MA serta pegawai ini diberikan bendera-bendera kecil. Ketika tim paduan suara mulai menyanyikan lagu-lagu nasional, peserta mengangkat bendera yang mereka pegang ke udara dan ikut bersenandung mengikuti tim paduan suara. Momen sederhana ini tentu kembali membangkitkan rasa bangga yang sudah lama terakhir kali mereka rasakan sebelum pandemi melanda.
Gelaran upacara yang diakhiri dengan drama kolosal ini resmi berakhir sekitar pukul 08.30 WIB. Durasi agenda sepanjang satu setengah jam ini meski tidak terlalu lama, namun cukup membekas dan mampu mengembalikan semangat para siswa maupun guru SIT Permata Mojokerto yang dua tahun belakangan ini tidak bisa melaksanakan upacara secara offline. Sehingga upacara 17 Agustus tahun ini sekaligus menjadi momen untuk merealisasikan tema Dirgahayu RI ke-77 tahun, yaitu ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat’.
Tema Dirgahayu RI ke-77 juga selaras dengan sambutan Ustadz H. Makhfud Kurniawan Hidayat, selaku Ketua Yayasan SIT Permata Mojokerto sekaligus pembina upacara 17 Agustus tahun ini, yang menyatakan untuk tetap menjaga kebiasaan menerapkan protokol kesehatan. “Karena ini sudah termasuk salah satu wujud nasionalisme kita sebagai rakyat Indonesia yang cinta tanah air. Sehingga mari kita bersama-sama menyatukan kekuatan untuk melindungi orang yang kita sayangi dari serangan bahaya wabah yang baru,” jelasnya.